INGIN MEMAKAI ORTHO-K, PERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT INI
Metode Ortho-K bisa menjadi alternatif bagi mereka dengan pandangan minus yang tidak mau memakai kacamata atau lensa kontak di siang hari. Lensa khusus pada Ortho-K yang dipakai malam hari saat tidur akan menekan korena, sehingga korena menjadi datar, tidak lagi cembung. Ini yang membuat pandangan menjadi normal. Pagi harinya Ortho-K dilepas, dan efek pendataran kornea bisa bertahan hingga sore hari. Malamnya, Ortho-K kembali dipakai.
Sebelum penggunaan Ortho-K, ada berbagai pemeriksaan yang perlu dilakukan. Antara lain pemeriksaan topografi kornea dan refraksi mata. Dokter juga akan menilai apakah Anda adalah kandidat yang ideal untuk Ortho-K. Selanjutnya, lensa dibuat sesuai dengan kondisi mata dan miopia tiap orang.
Setelah dipasang, kembalilah ke dokter untuk follow up sesuai anjuran. “Begitu Ortho-K dipakai sekali di malam hari, besoknya dokter perlu memeriksa apakah pendatarannya sudah sesuai,” tegas Dr. dr. Tri Rahayu, Sp.M(K), FIACLE, Ketua Contact Lens Service Jakarta Eye Center (JEC), Jakarta. Selanjutnya follow up dilakukan seminggu kemudian, lalu 1 bulan, 3 bulan, kemudian tiap 6 bulan. Lensa Ortho-K bisa dipakai hingga 3-4 tahun.
Koreksi penglihatan oleh Otho-K terjadi secara bertahap. Pada mata dengan minus rendah, umumnya penglihatan bisa menjadi normal setelah memakai Ortho-K beberapa malam saja. Untuk yang minusnya lebih tinggi, mungkin perlu waktu seminggu hingga penglihatan benar-benar baik Orthokeratology .
Setelah pemakaian rutin, masuklah ke fase pemeliharaan. Mereka dengan minus rendah, mungkin cukup memakai Ortho-K tiap 3 malam, sedangkan yang minusnya lebih tinggi perlu memakainya setiap malam. “Kornea kita elastis. Setelah beberapa saat, lengkungan korena akan kembali,” ucap Dr. dr. Rahayu. Di sinilah pentingnya follow up; dokter akan menilai, seberapa sering lensa perlu dipakai.