Sederhananya, anime adalah salah satu bentuk animasi kartun yang dibuat di Jepang, yang menjelaskan anime yang dulunya merupakan moniker populer, Japanimation. Sejarah anime mentahan meme dimulai pada awal abad ke-20. Saat itulah pembuat film Jepang mulai mencoba teknik animasi baru yang digunakan di dunia Barat. Anime tidak mencapai status mainstream sampai tahun 1980-an, dan sejak itu telah meledak tidak hanya di Jepang, tetapi di seluruh dunia.
Bagian dari daya tarik yang dimiliki anime adalah kenyataan bahwa mereka dapat menargetkan berbagai pemirsa. Hal ini disebabkan fakta bahwa anime tidak terbatas pada satu kategori, tetapi menjalankan keseluruhan genre, termasuk aksi, sci-fi, drama, romansa, horor, dan ya, bahkan erotika. Banyak anime tidak membatasi diri pada satu genre tertentu dan mencampur genre bersama-sama.
Animasi itu sendiri memungkinkan pembuat anime untuk menyampaikan hampir semua alur cerita yang mereka inginkan. Jauh lebih mudah untuk membuat kartun tentang robot-robot besar yang menampilkan rangkaian aksi dan penghancuran yang besar daripada membuat film aksi langsung yang mencakup hal-hal yang sama. Dengan kemajuan terbaru dalam CGI, animator memiliki lebih banyak kekuatan untuk mentransfer imajinasi terliar mereka ke layar. Alur cerita, karakter, dan pengaturan hanya terbatas pada apa yang dapat disulap oleh pembuat konten dalam pikiran mereka.
Meskipun anime tampaknya kartun sederhana di permukaan, banyak dari mereka memiliki alur cerita yang lebih dalam dan pengembangan karakter. Hal ini dapat disampaikan melalui penggunaan kilas balik berbasis karakter, yang menggambarkan bagian dari masa lalu karakter kepada penonton, memungkinkan mereka untuk memahami mengapa mereka bertindak dengan cara tertentu atau mengatakan hal-hal yang mereka katakan. Humor remaja mungkin muncul secara sporadis di anime berbasis drama, tetapi jangan heran jika Anda juga melihat perkembangan karakter yang pedih dan mendalam di anime berbasis humor.
Tak perlu dikatakan, tidak semua anime hanya kartun untuk anak-anak. Faktanya, sebagian besar anime menampilkan kekerasan, sindiran seksual, dan bahasa yang mungkin tidak cocok untuk anak-anak. Ini mungkin alasan utama mengapa popularitas anime meledak dalam beberapa tahun terakhir di seluruh dunia. Dengan anime, kartun tidak lagi hanya untuk anak-anak, dan bahkan orang dewasa dapat menemukan tema romansa dan drama yang mungkin hanya mereka temukan di acara televisi kehidupan nyata. Perpaduan unik antara karakter animasi dengan tema yang lebih dewasa tidak diragukan lagi merupakan kombinasi yang menarik bagi pemirsa dewasa.
Sebagian besar serial anime menemukan fondasinya di manga, atau komik Jepang. Manga ini biasanya beberapa episode di depan serial televisi yang sebenarnya dan telah menjadi populer di kalangan penonton internasional juga.